Kelurahan Citamiang memiliki potensi perekonomian yang cukup beragam, didukung oleh sektor pertanian, perdagangan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta jasa. Keberagaman potensi ini menjadi modal utama dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Di sektor pertanian, Citamiang memiliki lahan produktif yang menghasilkan berbagai komoditas unggulan. Tanaman pangan seperti padi mampu memproduksi rata-rata 5,7 ton gabah kering panen per hektar per tahun. Hortikultura juga berkembang pesat, di antaranya mentimun (15 ton/ha), kacang panjang (25 ton/ha), tomat (20 ton/ha), serta cabai rawit dan cabai merah yang masing-masing mencapai 20 ton/ha. Untuk sayuran, kangkung memiliki produktivitas 25 ton/ha, sedangkan caisim menghasilkan 15 ton/ha. Hasil pertanian ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dipasarkan ke wilayah lain.

Selain pertanian, sektor UMKM menjadi penopang perekonomian Citamiang. Berbagai usaha kreatif tumbuh di masyarakat, seperti produksi makanan olahan, kerajinan, dan kuliner khas. Contohnya, keberadaan sentra kuliner Cilukba (Central Lock Kuliner Bubur Ayam) yang menjadi ikon kuliner lokal, serta program Tamu Nganjang yang memperkenalkan ragam jajanan khas Citamiang seperti tahu, tempe, dan jajanan tradisional lainnya.

Sektor perdagangan dan jasa juga berkembang berkat letak Citamiang yang strategis, dekat dengan pusat kota, dan memiliki akses transportasi yang baik. Hal ini mendorong tumbuhnya toko kelontong, warung, pasar kecil, serta layanan jasa seperti perbengkelan, salon, dan transportasi lokal.

Dengan potensi yang ada, Kelurahan Citamiang memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi berbasis masyarakat. Dukungan berupa pelatihan kewirausahaan, promosi produk lokal, serta penguatan jaringan pemasaran akan semakin memperkuat daya saing perekonomian kelurahan ini.