Latar Belakang Sejarah
Nama Citamiang berasal dari kata dalam bahasa Sunda yaitu “Ci” yang berarti air atau sungai, dan “Tamiang” yang merupakan nama sejenis tumbuhan perdu atau bambu kecil (tamiang) yang dahulu banyak tumbuh di kawasan ini. Maka, Citamiang dapat diartikan sebagai “air atau sungai yang ditumbuhi pohon tamiang”.
Pada masa kolonial Belanda, kawasan Citamiang merupakan daerah agraris yang memiliki banyak lahan perkebunan dan aliran sungai yang menjadi sumber kehidupan warga. Daerah ini juga menjadi jalur perlintasan penting karena lokasinya yang dekat dengan pusat Kota Sukabumi dan akses menuju wilayah pegunungan di sekitarnya.
Seiring berkembangnya zaman dan perubahan tata kelola pemerintahan, Citamiang kemudian ditetapkan sebagai salah satu kelurahan administratif di bawah wilayah Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Pembentukan Kelurahan Citamiang
Kelurahan Citamiang secara resmi menjadi unit pemerintahan kelurahan berdasarkan peraturan pembentukan wilayah administratif di Kota Sukabumi pada era Orde Baru. Pembentukan ini bertujuan untuk memperkuat sistem pelayanan publik dan pemerataan pembangunan.
Wilayah kelurahan ini mencakup 7 RW dan 42 RT yang memiliki kekhasan karakter sosial dan budaya tersendiri, dengan dominasi masyarakat Sunda yang memegang teguh nilai-nilai gotong royong, religius, dan ramah lingkungan.
Perkembangan Wilayah dan Masyarakat
-
Wilayah: Kelurahan Citamiang memiliki lokasi strategis di tengah Kota Sukabumi, dengan akses jalan utama seperti Jl. RH Didi Sukardi, Jl. Pemuda I & II, dan dekat dengan area stasiun dan pasar.
-
Ekonomi: Didominasi oleh Pelaku UMKM, dan sebagian kecil pertanian serta kegiatan rumah tangga produktif.
-
Budaya dan Sosial: Masyarakat Citamiang dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan, serta pelestarian budaya Sunda melalui kegiatan seni dan adat lokal.
Peran Kelurahan Citamiang Saat Ini
Kini, Kelurahan Citamiang berperan sebagai pusat pelayanan masyarakat di bidang administrasi, sosial, dan pembangunan. Berbagai inovasi telah dikembangkan untuk mendukung visi Kota Sukabumi sebagai kota yang religius, nyaman, dan mandiri, termasuk program Kebersihan Lingkungan, Bank Sampah, serta Pencegahan Stunting Berbasis Pangan Lokal.